Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the idea-flow domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.206/wp-includes/functions.php on line 6121
PAUS138 – Nilai Seni dan Filosofi di Balik Patung Biawak Wonosobo – PAUS138

PAUS138 – Nilai Seni dan Filosofi di Balik Patung Biawak Wonosobo

Tugu Biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah,

Lihat Foto

Wonosobo, Jawa Tengah, bukan sekadar karya seni.

Patung setinggi empat meter ini mengandung filosofi mendalam tentang pelestarian alam dan budaya lokal, serta menjadi simbol kolaborasi kreatif antara komunitas dan seniman.

Gagasan awal pembangunan Tugu Biawak datang dari Karang Taruna Desa Krasak.

Biawak dipilih sebagai objek patung karena merupakan hewan endemik daerah tersebut yang mulai jarang terlihat.

Hewan ini memiliki peran penting dalam ekosistem setempat, sehingga patungnya diharapkan dapat menjadi pengingat pentingnya melestarikan lingkungan hidup.

“Kenapa dipilih biawak? Karena ini hewan lokal yang mewakili karakter khas daerah kami. Harapannya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap hewan ini dan ekosistemnya,” kata Rejo Arianto, seniman pembuat patung biawak, saat diwawancarai, Rabu (23/4/2025).

Pengendara rela berhenti untuk bisa berfoto di patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan dilaporkan tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun di Desa Krasak, Selomerto.KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHI Pengendara rela berhenti untuk bisa berfoto di patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan dilaporkan tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun di Desa Krasak, Selomerto.

Filosofi Keharmonisan Alam dan Seni

Biawak sebagai hewan lokal memiliki filosofi yang kuat tentang keselarasan dan keseimbangan alam.

Hewan ini dikenal sebagai predator alami yang membantu mengendalikan populasi hama tertentu. Dengan menghadirkan patung biawak, pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Menurut Rejo Arianto, setiap detail pada patung biawak dirancang untuk merepresentasikan keindahan dan keunikan hewan tersebut.

Mulai dari sisik hingga ekspresi wajah biawak, semua dibuat seakurat mungkin agar tampak hidup dan realistis.

“Seni itu adalah ekspresi jiwa. Saya ingin karya ini tidak hanya dilihat sebagai patung, tapi juga sebagai pengingat untuk kita semua agar lebih peduli pada lingkungan sekitar,” ujar Arianto.

Makna Filosofis bagi Wonosobo

Selain aspek lingkungan, Tugu Biawak juga memiliki makna penting bagi identitas lokal.

Wonosobo selama ini dikenal dengan keindahan alamnya, seperti pegunungan dan dataran tinggi Dieng. Patung biawak menambah keunikan tersebut dengan menonjolkan kekayaan fauna lokal sebagai bagian dari daya tarik daerah.

“Ini bukan hanya seni, tapi juga simbol kebanggaan kami sebagai warga Wonosobo,” tambah Arianto.

Pengendara rela berhenti untuk bisa berfoto di patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHI Pengendara rela berhenti untuk bisa berfoto di patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.

Peran Komunitas dalam Seni Lokal

Proyek ini juga menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara seniman dan komunitas. Dana pembuatan patung yang berasal dari CSR BUMD Wonosobo menunjukkan bagaimana keterlibatan berbagai pihak mampu menghasilkan karya berkualitas tanpa menguras anggaran besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *