Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the idea-flow domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.206/wp-includes/functions.php on line 6121
PAUS138 – Kisah Suharman, Pawang di Nunukan Pernah Menjinakkan Ular Kobra dengan Baca Ayat Al Quran – PAUS138

PAUS138 – Kisah Suharman, Pawang di Nunukan Pernah Menjinakkan Ular Kobra dengan Baca Ayat Al Quran

Salah satu aksi Suharman (kanan dengan topi terbalik), saat menangkap King Kobra yang masuk rumah warga Nunukan

Lihat Foto

Ia bukan hanya menjadi andalan dalam penanganan ular, tapi juga melatih rekan-rekannya di Dinas Pemadam Kebakaran dalam hal penangkapan ular, terutama King Kobra, Kobra Jawa, dan ular cincin.

Suharman mengungkapkan bahwa kemampuannya menjinakkan ular sudah dimilikinya sejak kecil.

“Tidak pernah ada latihan, itu pengalaman saya dari kecil yang suka mencari lubang ular, memancingnya keluar, dan menjadikannya mainan,” tutur Suharman, saat ditemui pada Kamis (17/4/2025).

Sejak bergabung dengan Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan pada 2010, tak terhitung jumlah ular yang telah berhasil Suharman tangkap.

Tak hanya ular berbisa, ia juga pernah menangani ular sanca kembang, ular daun, dan berbagai jenis ular lainnya, termasuk biawak bahkan buaya.

Kecintaannya pada fauna sudah tumbuh sejak kecil, bahkan terhadap binatang yang bagi kebanyakan orang dianggap berbahaya.

“Saya suka pelihara hewan dan membesarkannya. Ada burung, tupai, dan banyak lagi. Ketika sudah besar dan saya rasa mampu mencari makan sendiri, saya lepaskan ke alam liar. Kadang ada yang minta, saya kasihkan,” kata dia, sembari mengurus bayi tupai yang ditempatkan dalam kandang burung.

Menurut Suharman, ular berbisa memang memiliki habitat dan potensi bahaya bagi manusia.

Namun, mereka diciptakan dengan keunikan tersendiri serta mekanisme perlindungan alami.

Semua ular yang ia tangkap—termasuk King Kobra dan Kobra Jawa—selalu dilepaskan kembali ke alam, jauh dari pemukiman warga.

“Jujur saya lebih suka melepaskan hewan ke alam liar ketimbang memberikan ke orang untuk dipelihara,” katanya.

Ilustrasi ular king kobraiStock/DlkkyOesin Ilustrasi ular king kobra

Kapok Mengunggah Tangkapan Kobra ke Medsos

Suharman mengaku kapok setelah sering mengunggah tangkapan ular kobra ke media sosial. Ia menghindari memposting lagi karena banyak orang yang justru meminta ular tersebut untuk dikonsumsi.

“Banyak telfon masuk, mereka selalu minta buat di rica, dimasak pedas. Katanya bagus untuk stamina dan vitalitas. Itulah gak ada sudah saya posting-posting lagi. Biarlah dilepas saja, kembali ke hutan,” katanya.

Salah satu pengalaman paling ekstremnya adalah saat menangkap seekor King Kobra sepanjang 4 meter di wilayah Nunukan Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *