Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the idea-flow domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.206/wp-includes/functions.php on line 6121
PAUS138 – Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung di Krayan Sejak Januari, Pemerintah Belum Bertindak – PAUS138

PAUS138 – Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung di Krayan Sejak Januari, Pemerintah Belum Bertindak

Jalur alternatif untuk jalan motor di tengah material longsor ruas jalan nasional yang menghubungkan Krayan Tengah dan Krayan Timur, di Nunukan, Kaltara, sebelum kembali tertimbun longsor susulan

Lihat Foto

Krayan Tengah dengan Long Umung, Krayan Timur, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, belum mendapat perhatian pemerintah.

Longsor sepanjang 63 meter tersebut, menutup akses jalan penghubung antar Kecamatan di dataran tinggi Krayan, sejak Januari 2025.

Camat Krayan Tengah, Marjuni menuturkan, longsor di Jalan penghubung antara Krayan Tengah dan Krayan Timur ini, terjadi pertama kali pada Januari 2025.

“Kami sudah melaporkan musibah longsor ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. Oleh Balai PJN, longsoran ditangani. Tapi karena intensitas hujan di akhir Januari dan awal Februari 2025, longsir kembali terjadi pada titik yang sama dan lebih parah, karena tidak bisa dilewati kendaraan sama sekali,” ujar Marjuni, dihubungi Jumat (4/4/2025).

Agar kendaraan bisa lewat, warga di Kluster Ba’liku, masing masing Desa Ba’Liku, Desa Long Rian, Desa Pa’ Yalau, bergotong royong membuat semacam rel/jembatan yang bisa membantu kelancaran kendaraan melewati longsoran sepanjang 63 meter tersebut, pada 27-30 Maret 2025.

Baru saja susunan kayu selesai dibuat, longsor kembali terjadi, dan mengubur titian/rel jembatan kendaraan yang susah payah mereka buat.

“Derasnya hujan yang terjadi 31 Maret hingga 1 April 2025, menimbun semua yang kami upayakan,” sesalnya.

Akibat longsor, masyarakat harus melansir barang kebutuhan melewati gundukan tanah longsor.

“Jadi ada mobil yang datang bawa barang kebutuhan. Kita angkut melewati longsoran dengan jalan kaki, baru dipindahkan ke mobil lain di bagian ujung longsoran. Ini membuat harga barang naik,” kata Marjuni.

Masyarakat juga harus bergotong royong mendorong motor yang ingin melewati material longsoran.

Hujan yang terus menerus mengguyur Krayan, mengakibatkan material longsor menjelma lumpur dan menyulitkan masyarakat.

“Kita taruh dulu papan diatas material longsor kalau mau bisa kendaraan lewat. Motor kita dorong karena ban tenggelam oleh lumpur,” tuturnya.

Marjuni, mewakili masyarakat Krayan, berharap kepada Pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum, untuk segera mengambil langkah penangan longsor.

Mereka juga berharap kegiatan pekerjaan perawatan jalan Tahun 2025 tetap dilakukan.

“Masalah ini juga kita laporkan ke Bupati Nunukan, Kepala BPBD Nunukan, dan kita tembuskan ke Balai PJN Kalimantan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Marjuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *