Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the idea-flow domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.206/wp-includes/functions.php on line 6121
PAUS138 – Tendang Alat Kelamin Rekannya PPDS, Dokter RS Palembang Dinonaktifkan – PAUS138

PAUS138 – Tendang Alat Kelamin Rekannya PPDS, Dokter RS Palembang Dinonaktifkan

Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr. Siti Khalimah saat menggelar konferensi pers terkait penganiayaan dokter PPDS, Rabu (23/4/2025).

Lihat Foto

Dokter Konsulen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang berinisial YS dinonaktifkan setelah terbukti menendang alat kelamin dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berinisial S.

Hal ini diketahui setelah manajemen RSUP Mohammad Hoesin Palembang bersama Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) melakukan serangkaian investigasi setelah aksi kekerasan dokter S tersebar di berbagai media sosial.

“Karena dokter YS ini merupakan ASN di bawah Kemenkes, maka kasus ini kami serahkan sepenuhnya kepada Kementerian untuk penanganan lebih lanjut dan pemberian sanksi yang sesuai. Sembari menunggu keputusan dari Kemenkes, yang bersangkutan kami nonaktifkan dari seluruh tugasnya di rumah sakit, baik sebagai konsulen maupun sebagai pengajar, terhitung sejak 22 April 2025,” kata Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr. Siti Khalimah, saat menggelar konferensi pers.

Siti menjelaskan, aksi kekerasan fisik yang dilakukan dokter YS tersebut terekam dari kamera CCTV di ruang Intensive Care Unit (ICU) di mana kejadian itu berlangsung pada Minggu (20/4/2025).

Dokter YS menendang bagian testis S lantaran emosi karena menganggap kinerja korban yang lambat dan tidak sesuai dengan harapannya.

“Bukan karena pelecehan (seksual), tapi karena beliau (dokter YS) tidak sabar. Semuanya serba cepat, jadi kalau ada PPDS yang tidak sesuai harapannya, itu beliau langsung marah,” ungkap Siti.

Menurut Siti, kondisi dokter S yang menjadi korban penganiayaan YS kini telah pulih.

Ia pun sudah kembali bertugas di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

“Korban baik-baik saja, tidak sampai dirawat. Keesokan harinya, pada hari Senin, yang bersangkutan sudah kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) diduga mengalami kekerasan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang.

Kasus tersebut mencuat ke publik setelah narasi kekerasan itu diunggah oleh akun Instagram @ppdsgramm, di mana pelapor mengirimkan pesan lewat Direct Message (DM).

Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa dokter PPDS yang mengalami kekerasan itu sedang menjalani program pendidikan spesialis anestesi.

Hanya saja, tidak disebutkan nama korban maupun pelaku.

Pelaku disebut adalah seorang dokter spesialis atau konsulennya sendiri, di mana korban ditendang di bagian testis hingga harus menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Min izin info, kemarin ada kejadian kekerasan terhadap PPDS anestesi Unsri yang dilakukan oleh konsulennya sendiri sampai korban tersebut kesakitan dan masuk IGD P2 bedah, dan testisnya sampai hematom bahkan sudah dikonfirmasi dengan USG testis,” tulis narasi dalam akun tersebut yang dilihat pada Selasa (22/4/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *